Implikatur percakapan merupakan implikasi pragmatis yang timbul sebagai akibat pelanggaran prinsip percakapan dalam sebuah tuturan. Implikatur percakapan sering terjadi pada sebuah tuturan, salah satunya dalam film. Laskar Pelangi merupakan film terlaris nomor keempat dengan jumlah penonton mencapai 4,6 juta orang. Sebagai film yang masih sering diputar, mungkin saja terdapat implikatur percakapan dalam tuturan film tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk implikatur percakapan antar tokoh dalam film Laskar Pelangi dan menjelaskan proses terbentuknya implikatur percakapan sebagai akibat dari pelanggaran prinsip kerja sama dalam tuturan film Laskar Pelangi. Pendekatan penelitian ini berupa pendekatan pragmatik dan pendekatan deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa penggalan tuturan yang dikategorikan dalam bentuk implikatur percakapan dan terjadi akibat pelanggaran prinsip kerja sama. Sumber data penelitian ini merupakan penggalan tuturan dalam film Laskar Pelangi. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan, yaitu metode simak. Teknik yang digunakan, yaitu teknik observasi dan catat. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis melalui tiga tahap model alir, yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Pemaparan hasil analisis data dalam bentuk informal. Dari 9 data yang ditemukan, meliputi 3 pelanggaran maksim kuantitas, 1 pelanggaran maksim kualitas, 4 pelanggaran maksim relevansi, dan 1 pelanggaran maksim cara. Dari penelitian ini diharapkan dapat menemukan makna implisit dalam sebuah film yang berkaitan dengan kehidupan nyata.